Spiga

Bahaya Fluoride

Ini artikel dari email forward lagi

Bahaya Flouride

by Haroo on Sat Feb 18, 2006 6:31 pm
Prof. Albert Schatz Ph.D

(erabaru.or.id) Flouride, yang selama ini dianggap baik untuk gigi dan terdapat di dalam setiap pasta gigi, ternyata melalui berbagai penelitian terbukti menunjukkan fakta yang sebaliknya.

Sudah lama para ahli memperingatkan bahaya penggunaan Flouride yang berlebihan. Robert Carlton, Ph.D., mantan ilmuwan EPA AS di 'Marketplace' Perusahaan Broadcast Canada, pada 24 November 1992 menyebut Flouridasi sebagai kasus penipuan ilmiah terbesar di abad ini! Ia pun menunjukkan bukti-bukti bahaya flouride.

Senada dengan itu, pakar mikrobiologi Prof. Albert Schatz Ph.D. menegaskan bahwa, "Flouridasi adalah penipuan terjahat untuk mengeruk keuntungan yang pernah dilakukan dan itu menelan korban lebih banyak dari pada bentuk penipuan lainnya." Hal yang sama dikatakan, Dr. Charles Gordon Heyd, mantan Presiden Asosiasi Kesehatan Amerika, "Flouride adalah racun yang bisa menggerogoti, sehingga akan menyebabkan dampak yang serius dalam jangka panjang."

Membahayakan Kesehatan
Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa flouride sangat esensial untuk memproduksi bom uranium dan plutonium dalam membuat senjata nuklir selama perang dingin. Ia adalah salah satu zat kimia yang dikenal paling beracun, yang muncul dari program bom atom Amerika Serikat. Isi dari tube pasta gigi yang mengandung flouride ukuran keluarga cukup untuk membunuh anak seberat 12 Kilogram.

Efek biologis penggunaan flouride seperti disebutkan dalam buku Flouride the Aging Factor karya Dr.John Yiamouyiannis antara lain: gigi keropos, kerusakan gigi (pada stadium lanjut-gigi bergaris-garis gelap terlihat seperti lubang) dan gigi tanggal, penuaan dini, aborsi spontan, tulang yang rapuh, kanker, dan kanker.

Departemen Kesehatan New Jersey AS mengkonfirmasi bahwa terjadi peningkatan 6,9 persen kasus tulang melengkung akibat kanker tulang pada anak muda yang menggunakan flouride, dan peningkatan 5 persen dalam semua jenis kanker. Dean Burk, Kepala Bagian Kimia Institut Kanker Nasional AS menunjukkan fluoride dapat menyebabkan kanker dan merupakan penyebab tercepat daripada zat kimia lain.

Selain itu, ada juga efek samping lain yakni: tidak berfungsinya Thyroid, diidentifikasi sebagai hypothyroidism; kerusakan pada sistem berpikir, kebutaan (penelitian Moolenburgh mengenai air yang ditambah 1ppm flouride) dan penyakit Alzheimer.

Penggunaan flouride juga dapaat menyebabkan kemandulan. Ilmuwan Administrasi Makanan dan Obat (FDA) telah melaporkan korelasi yang erat antara menurunnya tingkat kesuburan perempuan kelompok usia 10-49 dengan meningkatnya penggunaan flouride.

Air minum yang mengandung flouride akan menyebabkan keretakkan tulang pinggul 2 kali lipat. 200 persen) dari jumlah keretakkan tulang alami, baik pada laki-laki maupun perempuan. Bahkan tingkat yang sangat kecil dari flouride sejumlah 0,1 ppm pun tetap saja menunjukkan kenaikan angka statistik keretakkan tulang pinggul yang signifikan (Bordeaux, penelitian JAMA 1994)

Para ilmuwan EPA Washington juga mengumumkan bahwa meningkatnya jumlah orang yang memiliki gejala 'carpal-tunnel' dan sakit asam urat akibat proses flouridasi dalam air minum. Dan di India Tengah, pencemaran flouride pada air menyebabkan penderita asam urat yang serius pada jutaan orang! (Manchester Guardian 9 July 1998).

Anak-anak Terancam
Pada 1990, Dr. John Colquhoun meneliti 60.000 anak sekolah dan tidak menemukan perbedaan kerusakan pada gigi antara yang menggunakan flouride dan yang tidak, namun ditemukan sejumlah anak yang diberi flouride terkena keropos gigi (flourosis).

Flouride juga menurunkan kapasitas kecerdasan terutama pada anak-anak. Tingkat kecerdasan anak-anak yang menggunakan flouride secara signifikan lebih rendah dari pada yang tidak diberikan flouride. Penelitian di China pun, menunjukkan pemberian dalam dosis rendah bisa menyebabkan berkurangnya kecerdasan anak.

Percobaan Dr. Phyllis Mullinex dari Institut Penelitian Forsyth Universitas Harvard terhadap tikus sampel yang mendapatkan flouride sebelum lahir akan terlahir sebagai anak hiperaktif dan akan tetap seperti itu sepanjang hidupnya, sedangkan yang diberi flouride ketika berusia muda menunjukkan aktivitas yang depresif.

Penggunaan Flouride selama kehamilan hingga setahun meningkatkan 1 persen ketidakmampuan belajar pada anak-anak (penelitian Universitas Florida Selatan). Hal itu dimungkinkan karena Flouride memiliki pengaruh negatif pada sistem syaraf dan sistem kekebalan tubuh, dan pada anak-anak dapat mengarah pada kelelahan kronis, IQ yang rendah, tidak mampu belajar, kelesuan dan depresi. Phyllis Mullenix menerbitkan laporan penelitian yang menunjukkan bahwa flouride lebih efektif daripada timah dalam menurunkan tingkat IQ pada anak-anak.

Atas kesadaran akan bahaya flouride, pada Agustus 2002, Belgia menjadi negara pertama di dunia yang melarang penggunaan berbagai suplemen flouride, tablet, obat tetes, permen karet, dan lain-lain, karena dianggap beresiko besar bagi kesehatan fisik maupun mental. Keputusan ini dikeluarkan Menteri Kesehatan Masyarakat Federal.

Kini, sudah 98 persen wilayah Eropa Barat telah menolak penggunaan flouridasi air, seperti yang dilakukan di negara Austria, Denmark, Prancis, Italia, Luxembourgh, Jerman, Belanda, Finlandia, Swedia dan Norwegia. Sejumlah negara nampaknya akan menyusul, namun di Indonesia, sepertinya masalah ini tidak dianggap serius.

Menanggapi bahaya zat flouride, DR. drg. Sony SP.Ort, Kepala Departemen Litbang Laboratorium Kedokteran Gigi (LADOGI) Jakarta menjelaskan bahwa asal penggunaan zat flouride sesuai dengan dosis atau takaran yang dibutuhkan, tidak berbahaya. "Karena flour adalah zat yang juga diperlukan. Sama juga dengan zat-zat yang lain, seperti morfin diperlukan untuk pengobatan," ujarnya kepada Era Baru.

(Dari berbagai sumber antara lain: http://www.fluoridedebate.com, dan http://www.all-natural.com)